HYPERBARIC OXYGEN CHAMBER (MONOPLACE)
- Hyperbaric Oxygen (HBO) adalah Terapi yang menggunakan oksigen murni 100% sebagai media nafas, diberikan di dalam ruang bertekanan tinggi (Hyperbaric Chamber). Pada tekanan udara lebih dari pada normal yakni 1 atm (760 mmHg).
Metode ini ditemukan oleh Behnke (1930), untuk mengatasi penyakit dekompresi (kasus penyelaman). Namun berkembangnya teknologi dan berbagai penelitian, metode ini bisa digunakan pada penyakit-penyakit klinis.
Setelah diteliti lebih dalam di berbagai lab dan uviversitas kedokteran, HBO memiliki banyak fungsi di bidang kedokteran. Hasil penelitian menyebutkan HBO bisa menyembuhkan :
Autism / Autistic Spectrum Disorders | ALS (Amyotrophic Lateral Sclerosis) |
ADD (Attention Deficit Disorder) | Traumatic Brain Injury |
Cerebral Palsy | Chronic Fatigue |
Crohn’s Disease | Immune Dysfunction |
Interstitial Cystitis | Fibromyalgia |
Lyme’s Disease | Lupus |
Migraines | Multiple Sclerosis |
Neuropathy | Sports Injuries |
Rheumatic Diseases | Reflex Sympathetic Dystrophy |
Stroke |
Abstrak
Luka adalah suatu gangguan dalam
struktur jaringan yang utuh, pada umumnya dihubungkan dengan hilangnya
struktur jaringan. Proses penyembuhan luka dipengruhi oleh tiga faktor
mekanisme. Ketiga mekanisme penyembuhan luka tersebut adalah kontraksi,
epitelialisasi, dan deposisi jaringan ikat. Proses awal penyembuhan
luka, fibroblas berpindah tempat, menghasilkan kolagen. Oksigen dalam
jumlah yang cukup diperlukan untuk proliferasi fibroblas dan produksi
kolagen. Terapi oksigen hiperbarik merupakan terapi dengan menggunakan
oksigen bertekanan. Peran oksigen hiperbarik dalam penyembuhan luka
adalah oksigenasi untuk luka hipoksik, peningkatan fibroblas dan
produksi kolagen serta meningkatkan kemampuan leukosit. Kasus
osteomielitis yang pernah ditangani di rumah Sakit Angkatan Laut Dr.
Ramelan Memberikan Hasil yang baik.
Kata Kunci : luka, oksigen hiperbarik, proses penyembuhan
HBO Metode
Luka
adalah hilangnya kontiunitas dari struktur-struktur jaringan yang utuh
dan pada umumnya disertai dengan hilangnya sebagian dari jaringn. (1)
Sebagai tambahan, ulkus yang terjadi akibat tekanan (pressure ulcer) dan
lebih dikenal sebagai decubitus ulcer atau bed sores bisa
dipertimbangkan sebagai suatu luka. (2) Cidera atau kerusakan yang lebih
dalam pada jaringan otot, sistem skeletal ataupun bagian-bagian yang
lebih dalam dari suatu organ disebut sebagai luka komplikasi. (3)
Pada
umumnya keadaan luka adalah hipoksia dan masalah luka yang tidak sembuh
biasanya disebabkan oleh jaringan yang hipoksia. Dalam proses
penyembuhan luka adanya oksigen sangat diperlukan, seperti dijelaskan
pada penelitian tentang oksigen pada jaringan. (4) Beberapa jenis luka
yang berhasil diterapi dengan oksigen hiperbarik adalah beberapa jenis
ulkus (ulcers due to peripheral vascular insufficiency, venous stasis
ulcers, decubitus ulcer) luka crush injury, luka yang tidak sembuh pada
insisi bedah,kerusakan jaringan akibat suhu dingin Frotbite), dan luka
gigitan binatang. (1)
Pada makalah ini akan dibahas mengenai manfaat terapi oksigen hiperbarik dalam mempercepat proses penyembuhan luka.
Proses penyembuhan luka
Jaringan
yang rusak atau cedera harus diperbaiki, baik melalui regenerasi sal
atau pembentukan jaringan parut. Tujuan dari kedua jenis perbaikan
tersebut adalah untuk mengisi daerah yang rusak agar integritas
struktural jaringan pulih kembali. Kedua proses diatas dikenal sebagai
proses penyembuhan luka. (5) Lebih Lnjut dikatakan proses penyembuhan
luka merupakan proses yang kompleks dan melibatkan interaksi berbagai
jenis sel dan mediator-mediator biokimia. (1) Oleh karena itu proses
penyembuhan luka tidak terbatas pada proses-proses regenerasi lokal tapi
merupakan kondisi keseluruhan yang melibatkan faktor-faktor endogen
seperti umur, nutrisi, pengobatan, status imunologis, kondisi metabolik
dan sebagainya.
Pada umumnya proses penyembuhan luka terdiri atas
tiga mekanisme, satu dari tiga mekanisme tersebut dapat lebih nominan.
Adapun mekanisme proses penyembuhan luka tersebut adalah kontraksi,
epitelialisasi dan deposisi jaringan ikat. Sebagai contoh, kontraksi
merupakan mekanisme penyembuhan luka yang dominan pada kasus-kasus
amputasi. Epitelialisasi lebih dominan pada penyembuhan abrasi, dan
deposisi jarangan ikat lebih dominan pada penutupan luka laserasi dengan
jahitan. (6)
Tahap-tahap penyambuhan luka terdiri dari fase
inflamasi atau eksudasi untuk melepaskan jaringan yang rusak dan
membersihkan luka, fase proliferasi untuk perkembangan jaringan
granulasi dan fase diferensiasi atau regenerasi untuk maturasi,
pembentukan parut dan epitelialisasi. Secara praktis fase tersebut
diatas dikenal sebagai fase pembersihan, fase granulasi dan
epitelialisasi. (3) Lebih lengkap Hall (6)menyebutkan tahapan proses
penyembuhan luka adalah perdarahan, inflamasi proliferasi dan
remodeling.
Secara garis besar, dikenal dua fase penyembuhan luka
yaitu penyembuhan luka secar apremier dan sekunder. Suatu jaringan
dikatakan mengalami penyembuhan luka secara intensi primer apabila
proses penyembuhan berlangsung cepat dan hasilnya baik. Penyembuhan
secara primer ini terjadi pada luka yang bersih, luka insisi dengan
ujung aposisi yang baik dan umumnya terjadi pada insisi bedah. (7)
Proses
penyembuhan luka secara intensi primer lebih lanjut dapat dijelaskan
sebagai berikut:(7,8) Sesaat setelah terjadi luka gumpalan darah dan
debris mengisi celah jaringan yang cedera. Inflasi awal terjadi setelah
dua sampai tiga jam yang ditandai dengan hyperemia ringan dan adanya
sedikit polymorps. Pada hari kedua sampai ketiga aktivitas makrofag
menghilangkan clot dan terjadi aktivitas fibroblast. Pada hari kesepuluh
sampai keempat belas scab hilang dan epitel telah terbentuk sempurna
dan terjadi penyatuan jaringan fibrous pada tepi luka namun pada saat
ini luka masih lemah.
Beberapa minggu kemudian jaringan bekas luka masih sedikit hiperemis, penyatuan jaringan fibrous baik tapi belum mencapai kekuatan yang penuh. Devaskularisasi, remodeling kolagen oleh aktivitas enzim terjadi sesudah beberapa bulan hingga beberapa tahun. Pada periode tersebut bekas luka mengecil dan sudah menyatu dengan jaringan sekitarnya. Jika penyembuhan luka berjalan lambat dan disertai pembentukan jaringan parut, proses ini dikatakan mengalami penyembuhan secara sekunder. (5) Penyembuhan jenis ini terjadi pada luka yang terbuka, umumnya jika terdapt jaringan yang hilang, nekrosis atau infeksi.
Beberapa minggu kemudian jaringan bekas luka masih sedikit hiperemis, penyatuan jaringan fibrous baik tapi belum mencapai kekuatan yang penuh. Devaskularisasi, remodeling kolagen oleh aktivitas enzim terjadi sesudah beberapa bulan hingga beberapa tahun. Pada periode tersebut bekas luka mengecil dan sudah menyatu dengan jaringan sekitarnya. Jika penyembuhan luka berjalan lambat dan disertai pembentukan jaringan parut, proses ini dikatakan mengalami penyembuhan secara sekunder. (5) Penyembuhan jenis ini terjadi pada luka yang terbuka, umumnya jika terdapt jaringan yang hilang, nekrosis atau infeksi.
Kekuatan luka akan mencapai dua puluh persen kekuatan
jaringan normal dalam tiga minggu dan kemudian mencapai kekuatan lebih
lagi tetapi tidak pernah mencapai lebih dari tujuh puluh persen kekuatan
normal. (8)
Oksigen memiliki dua fungsi besar dalam metabolisme seluler, hal yang paling penting yaitu sebagai transfer elektron pada sistem oksidasi yang mana bertanggung jawab sekitar sembilan puluh persen dalam konsumsi oksigen secara keseluruhan. (9) Oksigen diperlukan oleh mitokondria untuk fosforilasi oksidatif dan pembentukan ATP dimana lebih dari sembilan puluh persen dari ATP yang dihasilkan ini dipergunakan untuk metabolisme seluler. (5)
Oksigen memiliki dua fungsi besar dalam metabolisme seluler, hal yang paling penting yaitu sebagai transfer elektron pada sistem oksidasi yang mana bertanggung jawab sekitar sembilan puluh persen dalam konsumsi oksigen secara keseluruhan. (9) Oksigen diperlukan oleh mitokondria untuk fosforilasi oksidatif dan pembentukan ATP dimana lebih dari sembilan puluh persen dari ATP yang dihasilkan ini dipergunakan untuk metabolisme seluler. (5)
Pada awal penyembuhan
luka, fibroblas mulai bermigrasi dan menghasilkan kolagen yang merupakan
matrik penting dalam prose penyembuhan luka sebagai sumber energi pada
proses perbaikan, juga diperlukan dalam metabolisme dan proses
pemeliharaan jaringan.
Oksigen Hiperbarik
Ketika
oksigen dihirup pada konsentransi yang lebih tinggi dari yang ditemukan
dalam atosfir, udara pada keadaan ini pertimbangkan sebagai obat.
Berdasarkan definisi ini oksigen hiperbarik kemudian dipastikan sebagai
obat dan dapat dipergunakan dalam suatu terapi. (1)
Terapi oksige
hiperbarik merupakan bentuk pengobatan, penderita harus berada dalam
ruangan bertekanan dan bernafas dengan oksigen murni (100%) pada tekanan
udara lebih besar daripada udara atmosfir normal, yaitu sebesar 1 atm
(760 mmHg). Keadaan ini dapat dialami oleh seseorang pada waktu menyelam
atau berada dalam ruangan udara bertekanan tinggi (hyperbaric chamber)
yaitu suatu ruang kedap udara terbuat dari perangkat keras yang mampu
diberikan tekanan lebih besar dari 1 atm (ruang kompresi) beserta sumber
oksigen dan sistem penyalurannya ke dalam ruang rekompresi tersebut.
Dua
efek penting yang mendasar pada terapi oksigen hiperbarik adalah: (11)
Efek mekanik meningkatnya tekanan lingkungan atau ambient yang
memberikan manfaat penurunan volume gelembung gas atau udara seperti
pada terapi penderita dekompresi akibat kecelakaan kerja penyelaman dan
gas emboli yang terjadi pada beberapa tindakan medis rumah sakit. Efek
peningkatan tekanan parsial oksigen dalam darah dan jaringan yang
memberikan manfaat terapeutik: bakteriostatik pada infeksi kuman
anaerob, detoksikasi pada keracunan karbon monoksida, sianida dan
hidrogensulfida, reoksigenasi pada kasus iskemia akut, crush injury,
compartment syndrome maupun kasus iskemia kronis, luka yang tidak
sembuh, nekrosis radiasi, skin graft preparation dan luka bakar.
MONOPLACE HBO
Perbedaan Antara Monoplace dan Multiplace HBO adalah Privasi pasien, kenyamanan pasien. Perbedaan lainnya antara lain mengurangi tertularnya penyakit karena satu ruangan diisi lebih dari satu pasien (pada Multiplace HBO) dan air borne infection. Monoplace juga dapat berineraksi dengan perawat atau operator melalui interkom yang disediakan.
Perbedaan yang mencolok adalah simulasi evakuasi dan keselamatan pasien saat pasien tidak kuat dengan tekanan yang diberikan pada HBO. Monoplace hanya membutuhkan kurang dari 5 menit untuk mengurangi tekanan, sedangkan Multiplace harus melalui ruangan lain sebelum dapat di evakuasi (lebih kurang 15 menit)
HD med bekerja sama dengan Sechrist untuk penyediaan produk MONOPLACE HBO
Proposal pengajuan barang bisa melalui:
email : hdmedis@gmail.com atau handisuyonodr@gmail.com
Phone : +62 31 9111 2373 atau +62 817935 9989
Tidak ada komentar:
Posting Komentar